Berburu Gerhana Matahari di Jakarta

Tanggal 9 Maret 2016 menjadi salah satu tanggal bersejarah untuk dunia, khususnya Indonesia, karena pada tanggal tersebut terjadi fenomena alam yaitu Gerhana Matahari Total (GMT). Peristiwa ini menjadi lebih istimewa karena Indonesia adalah satu-satunya negara yang menjadi lokasi terjadinya GMT ini. Maka tidak heran banyak turis asing yang mengunjungi Indonesia untuk berburu Gerhana Matahari Total ini.
Saya pun tidak mau ketinggalan momen ini, walaupun hanya bisa melihat Gerhana Matahari Sebagian (parsial) dari Jakarta. 

Sekitar setahun yang lalu saya sudah mengetahui  bahwa akan ada gerhana matahari di Indonesia, bahkan sudah berencana untuk melihat langsung di Palu. Tetapi karena sesuatu dan lain hal akhirnya tidak jadi, saya pun menjadi tidak terlalu antusias untuk melihat gerhana matahari ini.

Beberapa hari sebelum gerhana terjadi kakak saya mengirimkan pesan whatsapp dan bertanya mau melihat gerhana matahari atau tidak. Saya yang tidak terlalu antusias pun menjawab belum ada rencana. Kakak saya mengajak untuk melihat gerhana karena dia sudah memiliki kacamata gerhana yang diperoleh dengan membeli online di Gramedia.com. 
Saya yang membaca pesan itu mulai merasa antusias kembali dan mulai browsing untuk mencari lokasi terbaik melihat gerhana matahari di Jakarta.  
Ada beberapa alternatif lokasi yang saya temukan, yaitu di Ancol, Planetarium, dan area Car free day. Planetarium langsung saya coret dari tujuan mengingat pasti akan sangat ramai dan lokasi yang tidak terlalu luas akan membuat tidak leluasa melihat gerhana. Area car free day juga saya coret mengingat banyak gedung tinggi yang bisa menghalangi pandangan. Pilihan terakhir adalah Ancol yang menurut saya paling ideal karena di pantai pandangan akan lebih luas. Akhirnya Ancol yang menjadi pilihan.

Rencana yang sudah dibuat memang tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Rencana berangkat subuh ke Ancol malah bangun kesiangan. Alhasil jam 6 baru jalan dari Kebayoran Lama menuju daerah Pasar Senen untuk menjemput kakak saya dan pacarnya, tujuan ke Ancol pun dicoret. Sempat tercetus untuk melihat dari jalan tol yang letaknya cukup tinggi, tetapi tidak akan bisa berhenti dalam waktu lama. Pacar kakak saya tiba-tiba mengatakan bagaimana kalau dari apartemen kakaknya di daerah Sunter. Kalau dari lantai atas pasti lebih jelas. Akhirnya kami pun menuju Apartemen di daerah Sunter. Ternyata lokasinya pas banget, apalagi area kolam renang di lantai 6 yang menjadi tujuan kami mengarah ke timur, sehingga matahari bisa terlihat dengan jelas.

Saat sampai di lokasi, gerhana matahari sudah mulai terjadi walau masih tahap awalnya. Area kolam renang yang awalnya sepi pun mulai ramai dengan penghuni apartemen yang juga ingin melihat gerhana.

Tahap awal gerhana


Tahap awal gerhana

Penghuni apartemen yang antusias melihat gerhana

Gerhana Matahari Parsial

Eh ada pantulan gerhana matahari dari jendela apartemen di baju saya :)
Semua foto gerhana saya ambil dengan menggunakan kamera HP yang dilapisi dengan kacamata gerhana, karena bila tidak dilapisi tidak akan terlihat gerhananya.
Berhubung kacamata gerhana yang dimiliki kakak saya hanya ada 1, maka kami pun harus menggunakan secara bergantian, termasuk dengan beberapa penghuni apartemen yang tidak memilikinya tapi penasaran ingin melihat gerhana. Hingga akhirnya ada salah satu penghuni apartemen yang membawa kertas foto rontgen lalu memotongnya dan membagikan kepada penghuni apartemen lainnya.
Lebih kurang selama 2 jam kami berada di apartemen hingga gerhana selesai. Puas rasanya bisa melihat gerhana matahari walau bukan yang total. 
Yang lebih istimewa lagi, saat gerhana matahari bertepatan dengan ulang tahun kakak saya. 
Selamat ulang tahun ya Mas..... ^_^
 
Yang ultah bersamaan dengan gerhana matahari :)




0 comments:

Posting Komentar