Hong Kong - Macau Trip Day 2 : Menikmati Kesegaran Udara Lantau Island


Walau hanya bisa tidur sebentar tapi sudah cukup untuk merecharge tubuh supaya bisa memulai perjalanan hari ini.....yeay....saatnya kita explore Hong Kong ^_^. Setelah membereskan "lapak" tidur dan bersih-bersih di toilet, kami berkeliling untuk mencari sarapan di HKIA, dan ternyata belum ada yang buka kecuali McDonald dan 7-11. Akhirnya kami memutuskan untuk membeli sarapan di 7-11 yang menyediakan nasi (namanya juga orang Indonesia :p).
Setelah kenyang kami pun menuju halte bus untuk memulai perjalanan hari ini. Bus yang kami tumpangi masih sepi sehingga kami bisa menempati tempat duduk paling depan di atas (busnya tingkat bo...) dan bisa melihat pemandangan dengan jelas sekali. Senang sekali bisa melihat barisan pegunungan dengan jelas dari dalam bus :)

Pulau Lantau utamanya terdiri dari pegunungan. Puncak Lantau (934 meter) adalah titik tertinggi dari pulau tersebut. Dengan luas tanah 147.16 square kilometer (56.82 sq mi), tempat tersebut adalah pulau terbesar di Hong Kong, setidaknya dua kali lipat ukuran Pulau Hong Kong.
(sumber: Wikipedia)

Pemandangan di pagi hari yang indah :)

Jalannya masih sepi atau memang selalu seperti ini ya?


1. Citygate Outlet

Tujuan pertama kami hari ini adalah ke Citygate Outlet untuk menitipkan koper dan tas. Dari bandara kami menaiki bus S1 menuju terminal Tung Chung, dan dari sini kami tinggal jalan kaki ke Citygate Outlet karena memang jaraknya yang berdekatan.
Berhubung masih pagi, kebanyakan toko masih tutup, tetapi loker penitipan barang sudah buka mulai jam 8. Loker yang kami datangi berada di basement 2, di dekat parkiran mobil.
Awalnya sempat bingung untuk pengoperasian loker ini karena tidak ada penjaganya, namun tidak lama ada seorang Bapak (sepertinya karyawan mall) yang menghampiri kami dan memberitahukan cara operasional loker tersebut.
Loker tersebut ada 2 ukuran, yaitu kecil dan besar. Walaupun disebut kecil tapi ukuran loker cukup untuk 2 koper kabin. 


Informasi locker service 

Selesai dengan urusan koper dan tas kami pun berjalan ke luar mall dan menuju terminal bus Tung Chung untuk melanjutkan perjalanan menuju Ngong Ping lokasi dimana patung Big Buddha berada. Ternyata di Tung Chung ini ada 2 terminal bus, terminal yang berada di samping Citygate Outlet adalah untuk bus antar pulau atau bus yang menuju ke luar Lantau Island, sedangkan terminal bus untuk area dalam Lantau Island sendiri letaknya di belakang mall sehingga kami pun harus berjalan lagi. 
Terminal bus untuk area Lantau Island lebih sepi dibandingkan dengan terminal satunya, mungkin karena masih pagi sehingga lebih banyak yang menuju ke luar Lantau Island untuk bekerja atau kuliah.

Dan sepertinya kami terlambat beberapa menit sehingga harus menunggu jadwal bus selanjutnya. Inilah salah satu yang saya kagumi dari negara maju seperti Hong Kong ini, jadwal yang ontime untuk angkutan umum.

Terlambat 4 menit :(


2. Tian Tan / Big Buddha 

Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit untuk mencapai Ngong Ping dengan menggunakan bus. Sebenarnya ada alternatif lain yang lebih cepat, yaitu menggunakan cable car, tetapi kami lebih memilih untuk naik bus saja karena lebih murah (ngirit ya...). Selain itu cable car juga baru akan beroperasi mulai jam 10.00 pagi. 
Pemandangan saat naik bus mungkin tidak seluas saat naik cable car, tetapi kami bisa melihat perkampungan penduduk dengan bentuk rumah yang khas dan kehidupan warga di Lantau Island.








Suasana di Ngong Ping masih sepi saat kami tiba, sesuai harapan kami. Turun dari bus, kami disambut oleh gerbang batu besar yang disebut New Pau Lau. Setelah dari gerbang terdapat Bodhi Path, jalan lurus yang di sisi kiri dan kanannya terdapat 12 patung Twelve Divine Generals yang yang juga melambangkan 12 shio dalam kalender Cina.
Kami pun berjalan menyusuri Bodhi Path menuju Big Buddha.

New Pau Lau

Bodhi Path

Halte bus Ngong Ping yang letaknya tidak jauh dari gerbang New Pau Lau memudahkan kami untuk mencapai Big Buddha yang mulai beroperasi jam 10.00, sehingga kami bisa langsung masuk ke area Big Buddha (sebelum jam 10 pintu gerbangnya masih ditutup).

Big Buddha merupakan patung Buddha yang terbuat dari perunggu dan terletak di atas bukit, sehingga untuk mencapainya kita harus menaiki tangga yang jumlahnya ratusan (jumlah pastinya tidak tahu karena tidak sempat menghitung :p). Melihat tangga yang tinggi awalnya langsung terpikir akan melelahkan untuk naik sampai ke puncak, tetapi kenyataannya saya sendiri tidak merasa terlalu capek, mungkin karena banyak berhenti untuk foto-foto kali ya hehe.

Patung Big Buddha dikelilingi oleh 12 patung perunggu lebih kecil yang dikenal dengan "The Offering of the Six Devas" (persembahan dari enam Dewa) yang sedang mempersembahkan bunga, dupa, lentera, ramuan, buah, dan musik di tangannya kepada Buddha.
Di bagian bawah patung Big Buddha sendiri terdapat sebuah ruangan tempat penyimpanan abu orang-orang yang sudah meninggal dan museum kecil. Tetapi untuk bisa masuk kita harus membeli tiket yang dijual di pintu masuk Big Buddha (sebelum naik tangga).

Lokasi Big Buddha yang berada di atas bukit menjadi tempat yang bagus untuk melihat Lantau Island secara keseluruhan. Dari sini kita bisa melihat perbukitan dan laut dengan jelas terutama saat cuaca sedang cerah. Berdasarkan informasi di internet, Big Buddha juga menjadi lokasi favorit warga untuk melihat sunset

Siap untuk naik

Big Buddha

Patung perunggu yang mengelilingi Big Buddha

Po Lin Monastery dilihat dari Big Buddha

Big Buddha dilihat dari dekat New Pau Lau

Bagi yang tujuan utamanya adalah Big Buddha lebih baik menggunakan bus karena bila menggunakan cable car harus berjalan lebih jauh dan harus melewati Ngong Ping Village yang berisi toko-toko penjual kerajinan dan suvenir.
Berhubung tujuan utama kami adalah Big Buddha, Po Lin Monastery, dan Wisdom Path yang berada di satu area, akan lebih enak menggunakan bus karena lokasi terminal yang lebih dekat dan tidak banyak godaan untuk belanja di Ngong Ping Village ^_^.
Tapi bila suatu saat kembali ke sini saya mau mencoba menggunakan cable car untuk merasakan sensasi yang berbeda (amin... semoga tercapai ^_^)

Gerbang menuju Ngong Ping Village dan cable car


3. Wisdom Path

Untuk menuju Wisom Path kami melewati jalan setapak dengan pepohonan yang masih rindang di kanan kiri. Tidak perlu khawatir tersesat karena ada petunjuk di setiap persimpangan atau belokan.  
Rasanya segar sekali saat berjalan karena udara di sini yang masih bersih. Tidak heran banyak yang datang ke sini untuk hiking dan menikmati udara segar, selain menikmati pemandangannya tentu saja. Lantau Island memang sebagian besar masih berupa hutan sehingga udara di sini masih segar dan anginnya terasa sejuk walau matahari sedang terik.
Sekitar 10 menit berjalan santai kami pun sampai.
 
Jalan menuju Wisdom Path

Petunjuk arah supaya tidak tersesat


Wisdom Path
Gak ngerti artinya apa :p

Spot untuk melihat Wisdom Path secara keseluruhan

Wisdom Path merupakan monumen yang terdiri dari barisan kayu berjumlah 38. Masing-masing kayu tersebut berisi ukiran kalimat yang berasal dari Sutra Hati, doa yang dikenal dalam Kong Hu Chu, Buddhisme, dan Taoisme. Barisan kayu tersebut membentuk pola infinity (tak terhingga).


4. Po Lin Monastery


Pintu Utama Main Hall Po Lin Monastery

Sebenarnya saat menuju Wisdom Path kami melewati Po Lin Monastery, tetapi kami memilih untuk ke Wisdom Path lebih dulu yang jaraknya lebih jauh. Dari Wisdom Path kami masuk ke Po Lin Monastery melalui jalan belakang yang lebih dekat, tidak tahu juga itu jalan umum atau tidak yang penting tidak perlu memutar ke depan :p

Po Lin Monastery merupakan salah satu biara yang saat ini menjadi salah satu tempat wisata yang terkenal di Hong Kong. Didirikan pada tahun 1906 oleh 3 orang biksu yang berasal dari Propinsi Jiangsu, Cina. Biara ini memiliki arsitektur yang sangat menarik dengan ukiran di dinding dan atapnya. Saya sampai kagum melihat ukiran-ukiran yang ada di hampir seluruh bagian bangunan biara.

Di dalam bangunan utama biara terdapat 3 patung Buddha yang terbuat dari perunggu dan melambangkan Buddha di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Ukiran di salah satu dinding biara

Bangunan yang penuh dengan ukiran

Ruang utama Main Hall Po Lin Monastery
 
Warga yang sedang berdoa di Po Lin Monastery
 
Di biara ini terdapat kantin yang dibuka untuk umum. Kantin tersebut menyediakan menu vegetarian yang rasanya, menurut saya sih enak :)
Sayangnya tidak diperbolehkan mengambil foto kantin tersebut sehingga saya tidak memiliki fotonya, hanya makanan yang kami pesan saja.

Fried vermicelli, green tea cake, mango puding

Sebenarnya masih ada lagi yang ingin kami lakukan di Lantau Island ini yaitu melihat lumba-lumba pink di Tai O, desa nelayan yang ada di pulau ini. Tapi karena tidak ingin check in hotel kemalaman dan fisik yang sudah mulai lelah akhirnya kami mengurungkan niat melanjutkan perjalanan ke sana. Semoga dilain kesempatan bisa kesampaian untuk ke Tai O (amin...^^).
 

0 comments:

Posting Komentar