Jogja-Wonosobo Trip

Akhirnya.....saat yang dinanti tiba juga... traveling lagi...... \^_^/
Tujuan kali adalah Jogja dan Wonosobo, atau mungkin lebih tepatnya pulang ke Jogja sekalian traveling ke Wonosobo kali ya...hehe...
Traveling kali ini sudah direncanakan jauh2 hari (bahkan cuti diajukan sejak 1 bulan sebelumnya :p) dan akan mengikutsertakan keluarga, karena pada belum pernah ke Wonosobo (terutama Dieng) juga.

Yups... hari Sabtu, 30 Mei 2015 perjalanan pun dimulai dari Stasiun Pasar Senen, dengan menggunakan kereta Kutajaya Utara. 
Kenapa Kutajaya Utara, padahal tujuannya kan Jogja ya? (kereta Kutajaya Utara hanya sampai Kutoarjo) Alasannya sederhana, karena mau ngirit :) Pengennya sih naik kereta Progo, yang dengan biaya lebih murah sudah bisa langsung sampai Jogja, tapi apa daya sudah kehabisan, padahal pemesanan sudah jauh2 hari :(


Rencananya begitu sampai di Kutoarjo sekitar jam 13.20, melanjutkan perjalanan ke Jogja dengan menggunakan kereta Prameks pada jam 19.05. Pengennya sih sambil menunggu bisa eksplore kota Kutoarjo. Tetapi akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan dengan kereta Gajahwong jam 13.57 karena ternyata hanya perlu membayar Rp 20.000 dari Kutoarjo ke Jogja (lumayanlah daripada harus menunggu Prameks sampai malam...), lagian sudah tidak sabar untuk sampai di Jogja untuk bertemu keluarga.

Sebagai perbandingan:
- Kereta Kutajaya Utara Rp 80.000  + Gajahwong Rp 20.000 = Rp 100.000
- Kereta Kutajaya Utara Rp 80.000 + Prameks Rp 8.000 = Rp 88.000
Harga tiket selisih Rp 12.000 tapi bisa lebih cepat sampai, kenapa tidak ya kan?
Keputusan yang sangat disyukuri karena jadi punya waktu untuk bertemu teman lama di Jogja.


Minggu, 31 Mei 2015

Rencana berangkat jam 10 pagi, tetapi kenyataannya baru jalan jam 11an karena masih pada sibuk menyiapkan perbekalan.
Dengan menggunakan Innova, kami (8 dewasa dan 1 batita) pun memulai perjalanan. Perjalanan dari Jogja menuju Wonosobo normalnya memakan waktu sekitar 3 jam, tetapi karena kondisi jalan yang agak ramai sehingga kita sampai Wonosobo sekitar jam 3 (4 jam perjalanan). Sampai di Wonosobo rencana awal mau langsung mengunjungi Candi Arjuna di daerah Dieng sekalian melihat sunset, tetapi karena sudah kesorean dan jarak dari Wonosobo yang masih cukup jauh, akhirnya kami hanya mengunjungi Telaga Menjer yang lokasinya tidak terlalu jauh dari penginapan.

Telaga Menjer terletak di desa Maron, kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Telaga ini berjarak sekitar 2 km dari ibukota kecamatan. Dinamakan telaga menjer karena desa Maron sebenarnya merupakan desa baru yang dulunya merupakan wilayah desa menjer.
Telaga Menjer adalah telaga yang terbentuk akibat dari letusan vulkanik di kaki Gunung Pakuwaja. Dulunya air di telaga itu hanyalah dari beberapa mata air kecil di sekitar telaga dan juga mengandalkan curah hujan yang cukup tinggi didaerah ini. Pada zaman penjajahan Belanda dengan akan dibangunnya PLTA Garung dibawah telaga tersebut, maka dibendunglah sebagian sungai Serayu yang berada di sebelah utara desa Jengkol. Kemudian dialirkan melalui terowongan bawah tanah sepanjang ± 7 km dibawah perkebunan teh PT Tambi yang berada di sebagian wilayah Desa Kreo dan Tlogo. Untuk mengalirkan air dari telaga ini menuju PLTA, dibendunglah sebagian kecil dari telaga dan di bawahnya dipasang pipa dengan diameter mencapai ± 3m menuju ke PLTA yang berjarak sekitar 2 km.
Kami menyewa 1 perahu untuk mengelilingi telaga dengan biaya 250.000/perahu. Bila ingin membayar per orang 15.000 dengan minimal penumpang 15 orang. Berhubung sudah sore dan sudah sepi sepertinya akan lama menunggu hingga memenuhi kuota minimal sehingga kami pun memutuskan untuk menyewa 1 perahu untuk kami sendiri dan 3 orang pengunjung lainnya.
Waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi telaga tidak terlalu lama, tidak sampai 30 menit.

Di atas perahu yang mengitari Telaga Menjer
Setelah dari Telaga Menjer kami segera menuju penginapan yang sudah dipesan sebelumnya. Sempat bingung mencari Pondok Mertua Guest House yang kami tuju, karena terletak di dalam perumahan, akhirnya kami tiba di tujuan. Sesuai dengan informasi di booking.com, guest house yang kami pesan cukup besar dengan 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dapur dan ruang tamu. Guest house ini cocok untuk rombongan karena bisa menampung hingga 10 orang.
Sempat ngobrol dengan penjaganya dan dijelaskan asal mula nama Pondok Mertua, yang katanya karena sering dijadikan tempat menginap calon mertua dari pengantin yang tinggal di sekitar daerah Wonosobo.


Senin, 1 Juni 2015

Jam 3 subuh kami sudah bersiap-siap menuju Bukit Sikunir, Dieng. Perjalanan dari penginapan memakan waktu lebih dari 30 menit dengan jalur berkelok dan naik turun. Karena masih gelap kami tidak bisa melihat dengan jelas pemandangan sekeliling. Petunjuk menuju Bukit Sikunir cukup jelas karena hampir di setiap persimpangan ada petunjuk menuju ke sana.
Sampai di parkiran Bukit Sikunir kami bersiap-siap naik ke puncak. Pendakian ke puncak Sikunir memakan waktu sekitar 30 menit dengan jalur kebanyakan mendaki. Tetapi untuk keamanan tidak perlu dikhawatirkan karena jalan sudah dibuat dengan jalur tangga.
Di puncak Sikunir ternyata sudah ramai sekali, padahal masih sekitar 1 jam lagi sunrise muncul. Sambil menahan dingin kami mencari posisi yang pas untuk mengambil gambar nantinya. Lokasi untuk melihat sunrise ini sebenarnya cukup berbahaya karena berbatasan dengan jurang dan tidak ada pengaman, bila tidak hati-hati bisa terpeleset dan jatuh ke jurang.
Setelah menunggu dalam dingin dan bau asap rokok pengunjung lain (jadi polusi udara nih :( ) akhirnya mulai terlihat semburat cahaya.....tapi....kok berawan ya..... (Penonton kecewa :( ). Sunrise yang muncul memang tidak sempurna tetapi pemandangan di sekitar sangat indah, sehingga bisa mengobati rasa kecewa. Jajaran gunung yang terlihat di kejauhan sangat menakjubkan.
Setelah melihat sunrise

Turun dari Bukit Sikunir kami mengunjungi Dieng Plateu Theater untuk menonton film pendek yang menceritakan tentang sejarah kawasan Dieng. Jadwal penayangan film ada setiap 15 menit sekali, tetapi sepertinya juga tergantung dengan ada atau tidaknya pengunjung yang datang. Tiket masuk sebesar Rp 4.000/orang.

Setelah menonton film kami melanjutkan perjalanan untuk mengelilingi beberapa candi yang terdapat di sekitar Dieng, seperti Candi Gatotkaca, Candi Bima, dll. Tetapi kami tidak masuk ke Candi Arjuna, yang paling terkenal di Dieng, karena untuk masuk harus bayar lagi.

Tujuan terakhir kami di kawasan Dieng adalah Telaga Warna. Telaga Warna katanya bisa berubah warna karena kandungan belerang yang keluar dari dasar telaga. Tetapi yang paling sering terlihat adalah warna hijau tosca seperti saat kami datang. Di sebelah Telaga Warna terdapat Telaga Pengilon yang warnanya lebih bening seperti tidak mengandung belerang. Padahal kedua telaga hanya dibatasi oleh rerumputan seperti rawa.
Untuk bisa melihat kombinasi warna kedua telaga tersebut harus naik ke atas bukit. Berhubung kami sudah cukup lelah, jadi hanya berjalan di sekitar Telaga Warna saja. Pepohonan yang ada di sekitar telaga ini bagus sekali dijadikan lokasi foto.

Pepohonan di pinggir Telaga Warna
Lelah karena dari subuh sudah bangun dan mengelilingi Kawasan Dieng hingga siang, kami pun kembali ke penginapan untuk beristirahat sebentar dan bersiap-siap kembali ke Jogja. Untungnya penjaga penginapan cukup baik sehingga kami diberikan waktu sampai jam 3 sore untuk check out :).
Akhirnya sekitar jam 3 kami check out, dan tak lupa mencicipi Mi Ongklok khas Wonosobo yang rasanya unik, dalam perjalanan pulang ke Jogja.
Perjalanan pulang ke Jogja memakan waktu lebih lama daripada saat berangkatnya karena jalan yang lebih ramai dan macet (mungkin karena hari kejepit kali ya...).

Kawasan Dieng memang sedang terkenal terutama oleh anak muda, terbukti karena saat saya ke sana, kebanyakan pengunjung adalah mahasiswa dan karyawan yang datang bersama teman-temannya, makanya tidak heran Kawasan Dieng selalu ramai pengunjung terutama saat liburan. Apalagi biaya untuk mengunjungi kawasan ini termasuk murah. 
Saya melihat pengelolaan kawasan ini juga sudah cukup tertata dengan baik sehingga tidak menyulitkan saat wisatawan berkunjung ke sana, terutama terkait petunjuk tempat-tempat wisata yang ada.


0 comments:

Posting Komentar