Liburan akhir tahun di Jogja

Seperti biasa, libur Natal dan Tahun Baru saya habiskan di Jogja supaya bisa merayakannya bersama keluarga. Tidak ada rencana khusus untuk mengisi liburan ini, mengingat saat seperti ini Jogja akan sangat ramai oleh wisatawan, yang membuat saya agak malas untuk bepergian karena pasti macet di mana-mana. 
Tetapi berhubung ada request khusus untuk bisa merasakan liburan di Jogja, akhirnya saya pun ikut mengunjungi beberapa tempat wisata di Jogja.
Tetapi karena kesibukan merayakan Natal dan kedatangan saudara dari luar kota maka tidak banyak tempat yang bisa didatangi dan cenderung mendadak diputuskan tujuannya.

Inilah beberapa lokasi wisata yang saya kunjungi selama libur akhir tahun:

1. Museum Ullen Sentalu

Mendatangi museum ini sebenarnya karena keinginan adik saya yang belum pernah ke sini walau sudah lama tinggal di Jogja. Tapi sebenarnya saya juga belum pernah dan sudah lama ingin ke sini ^_^.

Kami mengunjungi museum pada hari Minggu siang setelah Natal, dan seperti dugaan pengunjung cukup ramai. Untuk bisa masuk kami harus membeli tiket terlebih dahulu lalu tiket ditunjukkan ke penjaga pintu untuk dicatat nama pimpinan rombongan dan jumlah rombongan. Hal ini karena untuk masuk ke museum harus didampingi oleh guide, dan setiap guide mendampingi satu kelompok yang terdiri dari 20-25 orang. Kami yang terdiri dari 4 dewasa dan 1 anak tentunya harus bergabung dengan rombongan lain. Cukup lama kami menunggu, sekitar 30 menit, sebelum dipanggil untuk masuk ke museum.

Dan...dimulailah kunjungan ke Museum Ullen Sentalu. 

Antri di pintu masuk Museum Ullen Sentalu


Museum Ullen Sentalu yang terletak di daerah Kaliurang, Yogyakarta, merupakan museum sejarah Jawa, khususnya kerajaan Mataram. Di museum ini menyimpan benda-benda peninggalan Keraton Yogyakarta, Keraton Paku Alam, Keraton Surakarta, dan Keraton Mangkunegaran, mulai dari alat musik, kain batik, lukisan, foto-foto dan lainnya.

Nama Ullen Sentalu sendiri merupakan singkatan dari bahasa Jawa : “ULating bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang artinya adalah “Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan”. Filsafah ini diambil dari sebuah lampu minyak yang dipergunakan dalam pertunjukkan wayang kulit (blencong) yang merupakan cahaya yang selalu bergerak untuk mengarahkan dan menerangi perjalanan hidup kita.  
(sumber: Wikipedia)

Museum terbagi menjadi beberapa ruangan yang dibangun dengan menyesuaikan kontur tanah di sekitarnya yang tidak rata. Ada ruangan yang lokasinya agak di bawah sehingga dikatakan sebagai ruang bawah tanah dan untuk masuk kita harus menuruni tangga, ada pula yang berupa lorong panjang. 

Guide yang mendampingi setiap kelompok akan menjelaskan dengan rinci setiap benda-benda yang ada di semua ruangan yang dikunjungi. Hal ini tentu saja sangat membantu para pengunjung untuk bisa memahami lebih jauh tentang sejarah Kerajaan Jawa khususnya yang ada di Jogja dan Solo.

Selama berada di dalam museum pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambil foto, baik menggunakan kamera maupun HP. Sehingga tidak banyak foto yang bisa menceritakan kondisi di dalam museum.

Foto - foto berikut berlokasi di dekat pintu keluar, salah satu lokasi yang diperbolehkan untuk berfoto.

Ada toko suvenir dan restoran juga di sini






Menurut saya pribadi koleksi yang ada di sini lebih cocok bagi para pecinta atau yang ingin mengetahui lebih banyak tentang keluarga 4 keraton tersebut. Karena barang-barang yang ada lebih banyak berupa barang-barang pribadi atau memoribilia dari tokoh-tokoh yang terkenal dari keempat keraton tersebut. 
Bagi para pecinta budaya, museum ini tentu saja bisa menjadi alternatif saat berkunjung ke Jogja.

Lokasi Museum Ullen Sentalu:
Jalan Boyong KM 25, Kaliurang Barat, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jam Operasional:
Senin: tutup
Selasa – Jumat: 08.30 – 16.00 WIB
Sabtu – Minggu: 08.30 – 17.00 WIB


Tiket Masuk:
Pengunjung domestik
Dewasa: Rp 30.000, anak-anak (5-16 th): Rp 15.000
Pengunjung mancanegara
Dewasa: Rp 50.000, anak-anak (5-16): Rp 30.000



2. Museum De Mata & De Arca XT Square

Sebelumnya saya tidak pernah tahu keberadaan tempat ini, karena memang jarang main ke daerah seputar XT Square. Kami pun ke sini atas ajakan kakak saya yang mendapat info dari media social akan keberadaan museum ini. 

XT Square yang berada di daerah Umbulharjo, Jogja ini mungkin memang belum begitu dikenal oleh wisatawan, tetapi lokasi ini menawarkan sebuah konsep yang, menurut saya, lebih nyeni. Di sini kita akan menemukan Museum De Mata, Museum De Arca dan tempat penjualan kerajinan lokal.

  • Museum De Mata
Museum ini merupakan museum 3D Trick Art, dimana kita bisa bebas berfoto dengan background yang bervariasi.
Berhubung kami datang saat liburan, museum sangat ramai sehingga harus mengantri untuk bisa berfoto. Sebenarnya ada banyak gackground yang bisa menjadi tempat foto tetapi karena lokasi yang terbatas (agak sempit) sehingga kita tetap harus antri dan bergantian untuk bisa mendapatkan foto yang bagus.





  • Museum De Arca
Museum yang berada di lokasi yang sama dengan Museum De Mata ini menampilkan patung tokoh - tokoh terkenal dari dalam negeri, luar negeri hingga tokoh dalam film, mirip seperti Museum Madam Tussauds







Selain kedua museum tersebut, di XT Square ini juga terdapat pusat penjualan suvenir dan oleh-oleh khas Jogja. Bila merasa lapar dan haus setelah asyik berfoto ria, tidak perlu khawatir karena banyak penjaja makanan dan minuman yang ada di sini.

Lokasi XT Square:
Jl. Veteran, Pandean, Umbulharjo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55163
Jam operasional Museum De Mata & De Arca : 10.00 - 22.00
Tiket Dearca: Rp.50.000,-
Tiket Demata+Dearca : Rp.75.000,-
- See more at: http://www.dearcamuseum.com/#sthash.O4YgTRRn.dpuf
Tiket Dearca: Rp.50.000,-
Tiket Demata+Dearca : Rp.75.000,-
- See more at: http://www.dearcamuseum.com/#sthash.O4YgTRRn.dpuf
Tiket De Mata : Rp 40.000
Tiket De Arca : Rp 50.000
Tiket De Mata & De Arca : Rp 75.000 (hari biasa) / Rp 100.000 (hari libur)


3. Lava Tour Merapi

Dari semua lokasi wisata yang saya kunjungi, tour ini yang paling berkesan buat saya. Lava Tour Merapi memang sudah menjadi daya tarik wisata di Jogja, yang memanfaatkan sisa erupsi Merapi tahun 2010 yang lalu dengan mengunjungi beberapa lokasi menggunakan mobil jeep. Ada banyak operator jeep yang menyediakan jasanya. Rata-rata 1 jeep berkapasitas maksimal 4 orang.

Untuk bisa mengikuti tour ini kita bisa langsung datang ke obyek wisata Tlogo Putri di Kaliurang. Di sana akan ada pos pemesanan jeep untuk tour ini. Namun apabila ingin mengambil paket sunrise seperti saya kemarin, sebaiknya memesan terlebih dahulu, karena tour dimulai jam 04.30 saat Tlogo Putri masih tutup. Kita bisa browsing dulu untuk melihat perbandingan harga operator jeep sesuai dengan paket yang diinginkan.
Jeep yang kemarin saya gunakan dipesan oleh kakak saya setelah browsing di internet dengan harga Rp 450.000 untuk paket sunrise. Harga aslinya sebenarnya Rp 400.000, tetapi berhubung sedang musim liburan jadi ada tambahan biaya Rp 50.000 (saya lihat di internet memang semua operator memiliki kebijakan seperti itu).

Ada beberapa lokasi yang dikunjungi pada paket sunrise ini, yaitu:
  • Bunker Kaliadem, yang menjadi saksi bisu erupsi Merapi tahun 2010. Dari atas bunker kita bisa melihat Gunung Merapi dengan sangat jelas dan menjadi lokasi melihat sunrise.



 



  • Batu Alien
   

Gaya ini yang ngajarin mas supir Jeep lo...

  • Rumah Memori, yang merupakan salah satu rumah yang hancur akibat erupsi Merapi. Dari sini kita juga bisa melihat Gunung Merapi dengan jelas saat langit cerah.


4. Il Mondo Pizza

Kalau ini sih sebenarnya bukan tempat wisata, tetapi sebuah restoran pizza.  Yap.... Il Mondo adalah sebuah restoran yang menyediakan pizza ala Italy.

Kami ke sini atas rekomendasi adik saya yang tertarik dengan konsep retro restoran ini. Resto ini memang memiliki konsep ruangan yang unik dan ngehits banget buat lokasi foto-foto. Resto terdiri dari 2 lantai dan area outdoor sehingga bisa menampung cukup banyak pengunjung. Saat kami datang resto tidak terlalu ramai sehingga kami bisa langsung mendapatkan tempat. Kami memilih duduk di lantai 2 yang lebih luas daripada lantai 1, mengingat rombongan kami yang terdiri dari 8 orang membutuhkan meja yang cukup besar.










Menu utamanya sudah pasti pizza dengan topping yang menurut saya, Itali banget deh..... 




Bagi yang berharap pizza dengan roti yang tebal tidak disarankan ke sini, karena sesuai dengan ciri khas Italy nya, pizza di sini menggunakan roti yang tipis (saking tipisnya jadi seperti makan kerupuk ^_^). Tapi saya sangat menyukainya karena topping yang unik dan variasi kejunya yang banyak.

Pssstt....resto ini pemiliknya Duta Sheila on7 lo....kali aja bisa ketemu kalo ke sini ^_^

Lokasi: 
Kompleks Colombo, Jl. Garuda No. 26, Demangan Baru, Gondokusuman, 
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
Telp :  (0274) 543422
Jam operasional : 12.00 - 22.00 
Harga : sekitar Rp 50.000/orang


Sebenarnya masih banyak tempat yang ingin dikunjungi seperti jajaran pantai di Gunung Kidul, tetapi berhubung waktu yang tidak memungkinkan, maka akan dimasukkan dalam rencana saat mengunjungi Jogja kembali.

Jogja (memang) istimewa...... ^_^ 

0 comments:

Posting Komentar