Labuan Bajo : Pengalaman Living on Board



Cara paling efektif untuk menjelajahi kepulauan di Taman Nasional Komodo adalah dengan Living On Board (LOB) atau tinggal di kapalLOB membuat waktu lebih efektif karena tidak perlu bolak-balik ke Labuan Bajo, apalagi jarak tempuh ke pulau-pulau yang ada di Taman Nasional Komodo cukup memakan waktu. Rata-rata wisatawan akan LOB selama 3 hari 2 malam, karena dirasa cukup untuk menjelajahi sebagian besar area tersebut. 

Ada banyak tipe kapal yang bisa digunakan tergantung keinginan wisatawan, semakin besar dan lengkap fasilitasnya tentu saja biaya akan semakin mahal. Kapal yang kami sewa termasuk yang ukuran sedang dengan 2 kamar, 2 kamar mandi dan AC di masing-masing kamar. Di bagian depan ada meja dan bangku tempat makan dan ngumpul. Di belakangnya ada kamar, kamar mandi, dan dapur kecil di bagian belakang kapal. Di lantai atas ada ruang kemudi sekaligus tempat istirahat crew kapal. Di depan ruang kemudi ada dek yang biasa kami gunakan untuk menikmati sunset. 

Kapal sudah kami pesan dari jauh-jauh hari setelah mendapat rekomendasi dari salah satu blog. Pemilik kapal sendiri memiliki beberapa jenis kapal sesuai dengan kebutuhan. Berhubung kami hanya berlima sehingga kami pun memilih kapal ukuran sedang saja. Sebenarnya kami memesan kapal yang non AC, menyesuaikan dengan budget. Tetapi ternyata kapal tersebut ada AC di setiap kamarnya dan bisa digunakan. Yah.... anggap saja lagi beruntung, mendapat kapal ber-AC dengan harga non AC :p

Kapal AC atau non AC sebenarnya juga tidak akan terlalu mempengaruhi kenyamanan karena AC hanya digunakan saat malam hari karena siang hari lebih banyak beraktifitas di luar kapal. Saat malam hari pun udara tidak panas karena berada di laut, angin cukup kencang.

Meja makan dan tempat ngumpul di kapal

Dek di atas kapal bisa untuk bersantai menikmati sunset

Menu makan yang lengkap

Kondisi kamar (abaikan barang berantakan :p)

Setiap hari setidaknya kapal akan berlabuh di 2 pulau dan kami pun akan turun dari kapal. Setiap malam kapal akan berhenti di dekat pulau yang akan kami datangi saat subuh untuk melihat sunrise, sehingga selama kita tidur kapal dalam posisi berhenti.

Ada 3 crew kapal yang membantu selama perjalanan, 1 orang sebagai nakhoda dan  2 orang yang bertugas memasak dan membantu kami selama perjalanan. Karena akan berada di laut selama 3 hari tentu saja makan dan minum termasuk dalam paket penyewaan kapal ini. Setiap berlabuh di pulau atau spot untuk snorkling, salah satu crew juga akan ikut mendampingi, jadi bisa menjadi guide juga.

Crew kapal kami bukanlah warga asli Labuan Bajo, mereka merupakan pendatang dari Makassar dan masih keturunan suku Bajo. Dan menurut cerita mereka kebanyakan crew kapal sama seperti mereka. Tapi mengingat sejarah Labuan Bajo yang merupakan kota pesisir yang penduduk awalnya juga keturunan suku Bajo, tidak heran para pendatang terutama crew kapal, tidak sulit untuk beradaptasi.




Foto bersama crew setelah berlabuh di pelabuhan Labuan Bajo

Merasakan tinggal di kapal selama 3 hari terasa menyenangkan apalagi dengan pemandangan di Taman Nasional Komodo yang membuat perjalanan menjadi tidak membosankan. Selama di kapal hanya hari pertama ada yang mengalami mabuk laut, mungkin karena masih penyesuaian. Namun saat kembali ke dermaga Labuan Bajo setelah 3 hari di kapal jangan heran kalau merasa tanah seperti bergoyang :)
Pengalaman yang sangat berkesan.


0 comments:

Posting Komentar