Jawa Timur Escape - Hari V (Batu, Surabaya, Jembatan Suramadu)


Rabu, 14 Oktober 2015

Kota Batu

Hari ini adalah hari terakhir perjalanan kami di Jawa Timur sehingga kami manfaatkan untuk mencari oleh-oleh. Tetapi sebelumnya kami sarapan dulu di sekitar alun-alun, sekalian beli susu murni lagi di Depot Ganesha ^^. Setelah sarapan kami menuju Jatim Park 2, bukan untuk menikmati arena yang ada di dalamnya tapi...... untuk foto-foto haha. Mengunjungi Jatim Park 2 memang tidak ada dalam rencana karena waktu yang tidak memungkinkan, jadi kami hanya berfoto di depan area Jatim Park 2 saja sebagai bukti sudah sampai di Kota Batu.






Puas berfoto kami mulai mencari oleh-oleh di Pusat Oleh-oleh Brawijaya. Kami memilih lokasi ini karena dalam satu area terdapat berbagai jenis oleh-oleh, mulai dari makanan hingga kerajinan, sehingga akan menghemat waktu pencarian oleh-oleh. Cukup lama kami berada di sini karena ada yang kalap belanja (bukan saya pastinya ^^).

Sekitar jam 1 kami pun melanjutkan perjalanan menuju Jembatan Suramadu. Perjalanan tidak terasa lama karena saya tertidur sepanjang perjalanan hehe ^_^ (sepertinya sudah kelelahan).

Jembatan Suramadu di sore hari

Belanja oleh-oleh di Madura





Karena sudah sore, dari Jembatan Suramadu kami langsung menuju arah Bandara Juanda. Dalam perjalanan ke bandara kami menyempatkan untuk mampir makan sore di  Rumah Makan Rujak Cingur Bu Nur Aini. Berhubung saya bukan penggemar rujak cingur jadi saya tidak memesannya dan tidak bisa memberi komentar lebih lanjut. Saya memilih menu Tahu Telor, yang ternyata agak berbeda dengan Tahu Telor yang biasa saya makan di Jakarta. Tahu Telor di sini menggunakan bumbu petis, yang sejujurnya tidak terlalu saya sukai, tetapi tetap saya nikmati.

Foto dengan Ibu Nur Aini yang punya rumah makan

Dalam perjalanan ke bandara ada kejadian yang cukup mendebarkan. Waktu sudah menunjukkan jam 18.30, sedangkan jadwal penerbangan kami jam 20.55, yang berarti kami punya waktu sekitar 2 jam lagi. Kami berjalan mengikuti arahan aplikasi Waze, yang ternyata agak membingungkan walau akhirnya kami sampai di bandara jam 19.20. Tetapi....... ternyata kami salah terminal. Terminal yang kami datangi adalah Terminal 2 yang untuk rute internasional dan beberapa maskapai domestik. Kami yang belum pernah naik pesawat dari Surabaya tentu saja tidak tahu kalau ternyata ada 2 terminal di Bandara Juanda yang jaraknya cukup berjauhan dan untuk maskapai Citilink berada di Terminal Domestik atau Terminal 1. Untuk mencapai  Terminal 1 kami harus keluar area terminal internasional dulu dan berkendara sekitar 15 menit. Hingga akhirnya kami sampai di Terminal 1 saat waktu sudah menunjukkan hampir jam 8 malam.
Perasaan was-was tidak berhenti sampai di situ saja. Saat mengecek ke monitor informasi penerbangan yang berada di pintu masuk bandara kami tidak menemukan kode pesawat yang akan membawa kami kembali ke Jakarta. Sempat bertanya kepada petugas yang berjaga di pintu masuk tetapi hanya dijawab supaya langsung bertanya ke petugas check in di dalam saja. Akhirnya kami pun masuk dan langsung check in di counter yang sudah sepi (waduh.....). Oleh petugas check in kami diberitahu bahwa jadwal penerbangan kami dibatalkan untuk hari itu dan diganti dengan penerbangan yang terakhir yaitu jam 21.55.  
Whaaatt??? Jadi tadi kami khawatir sepanjang perjalanan karena takut terlambat cuma untuk mendapat info bahwa penerbangan kami diundur? Tau gitu kan tadi masih sempat foto-foto di depan bandara.... (loh...). Menurut mas petugas sih semua penumpang sudah diinformasikan tentang perubahan jadwal tersebut, tetapi kami tidak menerimanya. Kemungkinan karena kami membeli tiket di travel dan hari itu merupakan tanggal merah yang berarti travel juga pada tutup, sehingga tidak ada yang menyampaikan ke kami.
Ya sudahlah ya..... yang penting kami tidak ketinggalan pesawat. Akhirnya kami pun menunggu di bandara untuk waktu yang cukup lama. Dan sekitar jam 10 malam kami pun meninggalkan Surabaya
Bye.... East Java..... semoga nanti bisa kembali lagi dengan petualangan yang baru. 

Foto terakhir di Bandara Juanda sebelum kembali ke Jakarta
 
Perjalanan kali ini memang tidak sesuai dengan Itinerary yang sudah dibuat, ada perubahan rute. Akan tetapi tidak menjadi masalah buat kami (khususnya saya yang menyusun itinerary), malah perubahan rute ini terbukti menguntungkan karena untuk mendaki ke Kawah Ijen dibutuhkan stamina yang prima. Kalau misalkan kami ke Bromo dulu baru ke Ijen, mungkin kondisi kami sudah tidak prima lagi dan akan menghambat saat mendaki ke Kawah Ijen yang medannya cukup berat (hal yang kurang saya antisipasi saat menyusun itinerary). Dengan perubahan rute ini awalnya memang lebih capek, tetapi untuk selanjutnya kami bisa lebih santai dan menikmati sisa perjalanan. Kami juga tidak jadi ke Air Terjun Madakaripura, tetapi sebagai gantinya bisa mampir bahkan menginap di kota Batu, yang belum pernah saya datangi. Jadi...tetap ada keuntungannya kan.....

0 comments:

Posting Komentar